Wisata Sejarah, "Makam Para Raja Mataram"
Sultan Hadiwijaya memberikan hadiah Alas Mentaok kepada Ki Ageng Pemanahan setelah berhasil membunuh musuh Kerajaan Pajang, Aryo Penangsang. Ki Ageng Pemanaham kemudian membangun wilayah Alas Mentaok yang menjadi tempat cikal bakal berdirinya Kerajaan Mataram, yaitu Kotagede di Yogyakarta.
Ki Ageng Pamanahan memiliki anak bernama Danang Sutawijaya. Paket Aqiqah Surabaya - Dia kemudian menjadi Raja Mataram I dengan gelar Panembahan Senopati. "Panembahan Senopati menganggap Sultan Hadiwijaya seperti ayah angkatnya," kata juru kunci Makam Raja-raja Mataram Kotagede, Mas Lurah Endri Wisastro saat ditemui Tempo di Kantor Sekretariatan Makam Kotagede, Sabtu (27/4/2019).
Ketika Sultan Hadiwijaya wafat, jasadnya dimakamkan di Dusun Butuh, Purwodadi, Jawa Tengah. Lantaran Panembahan Senopati menganggap Sultan Hadiwijaya seperti ayah angkatnya dan menghormati karena telah memberikan lahan untuk mendirikan Kerajaan Mataram, maka dia memindahkan jenazahnya ke Makam Kotagede sama dengan tempat Ki Ageng Pemanahan dimakamkan.
"Dipindahkan dengan dicuri. Jenazahnya tidak diambil dari atas melewati batu nisan, tapi dari samping," kata Endri. Tujuannya ada dua, Panembahan Senopati menghormati Sultan Hadiwijaya sehingga tak ingin mengobrak-abrik makamnya. Kedua, Panembahan Senopati ingin Kerajaan Pajang tunduk pada Kerajaan Mataram. "Jadi ada alasan politisnya."
Lantas apakah Kerjaan Pajang mau tunduk kepada Kerajaan Mataram? "Kerajaan Pajang kan lebih tua daripada Mataram. Otomatis tak mau tunduk," kata Endri. Hingga kini, nisan di makam Sultan Hadiwijaya di Dusun Butuh, Purwodadi, Jawa Tengah, masih utuh. Masyarakat di sana meyakini jenazah Raja Pajang Sultan Hadiwijaya masih bersemayam di dalamnya.
Misteri Bangunan Kerajaan Mataran Islam
Kawasan Kotagede Yogyakarta selain memiliki peninggalan makam-makam raja juga menyimpan sejumlah misteri sejarah. Situs bekas bangunan Kerajaan Mataram Islam di Kotagede Yogyakarta belum ditemukan. Letak persis bangunan kerajaan yang berkuasa pada abang ke-16 itu hingga kini masih menjadi teka-teki.
Paket Aqiqah Surabaya - Pemandu wisata Jelajah Pusaka Mataram, David Nugroho mengatakan ketiadaan peninggalan berupa bangunan dari Kerajaan Mataram Islam di Kotagede, Yogyakarta, bisa jadi karena bangunan pada masa itu terbuat dari kayu. "Jadi tak ada peninggalan bangunan yang tersisa,” kata David saat wisata Jelajah Pusaka Mataram pada Sabtu (21/4/2019).
Kondisi ini berbeda dengan bangunan Kerajaan Mataram lain di berbagai daerah. Kerajaan Mataram sempat dipindahkan ke Karta pada 1613-1647, lalu ke Pleret di tahun 1647-1681. Baik di Kerto maupun Pleret, terdapat jejak kedigdayaan Kerajaan Mataram Islam.
David Nugroho menceritakan Kerajaan Mataram Islam di Kotagede berdiri di bekas hutan yang bernama Alas Mentaok. Nama mentaok diambil dari jenis tanaman yang kini langka. Di kompleks makam dan masjid Kotagede terdapat satu pohon mentaok. Beberapa tanaman mentaok lain ditanam untuk dilestarikan di depan Pasar Kotagede.
Sumber: https://traveling.bisnis.com/read/20190502/224/918025/destinasi-sejarah-kotagede-jasad-raja-dicuri-dari-makam-

Comments
Post a Comment