Syarat Kambing Untuk Aqiqah

Aqiqah Nurul Hayat Biro Wiyung - Beberapa Ulama tidak sependapat dalam menentukan persyaratan kambing aqiqah, terutama dalam aspek usia kambing. Ada yang berpendapat harus 2 (dua) tahun, ada juga yang berpendapat 1 (satu) tahun untuk domba. Kambingnya harus sehat, tidak boleh cacat yakni tidak buta, tidak hilang sebagian tanduk atau daun telinganya, dan tidak ompong semua gigi depannya.

 

Tetapi ada juga sebagian ulama yang membolehkan dengan kambing apa saja. Mengingat tidak ada dalil khusus berkaitan dengan jenis kambing aqiqah. Adapun persyaratan diatas ialah qiyas dari persyaratan kambing qurban. Namun tetap yang paling afdol tentunya yang telah memenuhi syarat-syarat diatas.

Menurut jumhur ulama, diperbolehkan beraqiqah menggunakan kambing betina. Hal tersebut dikarenakan dalam persayaratan kambing untuk Aqiqah tidak ditentukan detail keterangan yang melarangnya, tetapi yang lebih afdol adalah dengan kambing jantan. Berapa usia kambing untuk aqiqah? Agar terpenuhi persyaratan aqiqah.

Jika berbicara berapakah usia kambing untuk aqiqah, memang ada yang berpendapat harus sudah tanggal giginya, ada juga yang berpendapat bahwa usia kambing umtuk aqiqah harus sudah genap satu tahun. Bahkan ada yang berpendapat hanya dengan melihat dari ukuran tanduk. Sebenarnya untuk menjelaskan masalah ini, lebih baik dikembalikan pada penjelasan para Ulama. Dijelasakan oleh para Ulama bahwa syarat domba atau kambing untuk aqiqah yakni sama syaratnya seperti untuk qurban. Adapun utk qurban itu sendiri disyaratkan kategori hewan dan usia nya juga sebagai berikut :

• Ats-Tsaniy dari unta merupakan yang telah sempurna berusia lima tahun
• Ats-Tsaniy dari sapi merupakan yang telah sempurna berusia dua tahun
• Ats-Tsaniy dari kambing yaitu yang telah sempurna berusia setahun
• Al-Jadza’ yakni domba yang telah sempurna berusia enam bulan

Aqiqah Nurul Hayat Biro Wiyung - Hewan yang diperlukan untuk Aqiqah merupakan dari jenis kambing atau domba. Untuk kelaminnya (jantan atau betina) sendiri tidak masalah, karena yang harus diperhatikan diantaranya: sehat, tidak cacat dan sudah dewasa (ketentuan umur). Sebaiknya memang mencari hewan Aqiqah yang sempurna, seperti yang dicontohkan Nabi Muhammad SAW, saat melaksanakan Aqiqah, yaitu kambing jantan yang sehat dan tidak cacat. Namun, untuk menjaga keragu-raguan umatnya dalam menentukan kategori kambing maka Nabi SAW, bersabda yang di riwayatkan oleh Ashhabus Sunan yang artinya seperti di bawah ini :

“Untuk anak pria dua kambing, dan untuk anak perempuan satu kambing, dan tidak memudharati kalian apakah kambing-kambing tersebut jantan atau betina.” (HR. Ashhabus Sunan, dan dishahihkan Syeikh Al-Albany).

Meskipun telah diberikan keringanan, terkadang beberapa masyarakat (muslim) masih salah persepsi dan memilih hewan aqiqah sesuka hati. Alasannya, intinya kambing bisa untuk aqiqah, tentu saja alasan itu kurang benar. Berikut ini ialah jenis-jenis kambing yang sebaiknya di gunakan untuk hewan aqiqah, diantaranya :

• Jenis hewan (kambing atau domba) yang digunakan untuk Aqiqah yaitu dari jenis hewan mamalia kecil seperti kambing, domba dan biri-biri.
• Berjenis kelamin jantan atau betina sama saja dan tidak ada masalah, berdasarkan sabda Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam dari jalan Ummu Kurz, “….tidak mudharat bagi kamu apakah kambing laki-laki atau kambing perempuan…”
• Umur kambing untuk aqiqah itu sendiri diqiyaskan dengan umur kambing qurban, yaitu : Untuk domba atau biri-biri cukup satu tahun atau kurang sedikit; Untuk kambing biasa umurnya cukup dua tahun dan masuk tahun ketiga; Sifat dan penampilan kambing untuk aqiqah sebaiknya serupa dengan kambing qurban yakni kambing yang sehat dan bagus, bukan kambing yang cacat dan sakit.

 

Semoga sedikit penjelasan diatas bermanfaat dan dapat membantu bagi yang ingin menunaikan ibadah aqiqah untuk putera-puteri tercinta. Jika tidak ingin repot mempersiapkan kambing dan olahan masakan, ada vendor penyedia jasa aqiqah siap saji yang sudah terkenal dan terbukti kualitas rasa masakan dan pelayananya, yakni Aqiqah Nurul Hayat. Bersertifikat halal MUI dan Dinas Kesehatan.