Hukum Mengaqiqahi Orang Yang Telah Meninggal Dunia

Aqiqah Nurul Hayat Wiyung - Dalam masyarakat Islam sering dijumpai, yakni melakukan acara aqiqah untuk keluarga yang telah meninggal, baik itu meninggal saat masih bayi ataupun yang telah dewasa. Namun sebagian lainnya tidak melakukannya. Hal inilah yang menyebabkan tanda tanya, bagaimana hukumnya mengaqiqah orang yang telah meninggal dunia ?.

“Dari Samurah bin Jundub bahwasanya Rasulullah SAW bersabda: Setiap anak digadaikan dengan Aqiqahnya, disembelihkan untuknya pada hari ketujuh, dicukur dan diberi nama”. (H.R.Abu Dawud)

Hadis diatas menjelaskan, bahwa aqiqah hanya dilakukan pada hari kelahirannya saja, bukan pada seseorang ketika sudah meninggal. Beberapa pendapat ulama pun ada yang kontra, pun sebagian ada yang membolehkannya.

Aqiqah Murah, Aqiqah Praktis, Aqiqah Kotakan, Paket Aqiqah, Aqiqah Surabaya, Aqiqah Wiyung

 

Berhubungan dengan mengaqiqahi orang yang sudah meninggal maka tidak lepas dari tiga keadaan;

  • Pertama: Orang tua mengaqiqahi anak yang telah meninggal. Jika anak tersebut meninggal ketika sudah terlahir ke dunia, tetap disyariatkan untuk diaqiqahi. Dan jika meninggalnya masih dalam kandungan dan sudah berusia 4 bulan maka disyariatkan aqiqah, jika kurang dari 4 bulan maka tidak disyariatkan.   
Syaikh Ibnu Utsaimin rahimahullahu mengatakan: “Apabila janin itu keguguran setelah ditiupkannya ruh maka janin tersebut dimandikan, dikafani, disholati dan dikubur di pekuburan kaum muslimin, serta diberi nama dan diaqiqahi. Karena dia sekarang telah menjadi seorang manusia, maka berlaku pula baginya hukum orang dewasa”. (Syarah al-Arba’in an-Nawawiyyah hal.90, Ibnu Utsaimin).
  • Kedua: Anak mengaqiqahi orang tua yang sudah meninggal. Hukumnya tidak disyariatkan, karena perintah aqiqah ditujukan kepada orang tua bukan kepada anak.
  • Ketiga: Mengaqiqahi seorang manusia yang telah meninggal. Jika ada seseorang yang meninggal dan dia semasa hidupnya belum diaqiqahi, maka tidak disyariatkan bagi ahli warisnya untuk mengaqiqahinya. Allohu A’lam. (Faedah ini kami dapat dari Syaikhuna Saami bin Muhammad as-Shuqair, murid senior dan menantu Syaikh Muhammad bin Sholih al-‘Utsaimin, Jazaahullohu Khoiron).
Aqiqah Murah, Aqiqah Praktis, Aqiqah Kotakan, Paket Aqiqah, Aqiqah Surabaya, Aqiqah Wiyung

 

Aqiqah Nurul Hayat Wiyung - Adapun orang yang sudah meninggal tidak diaqiqahi, tetapi dido'akan untuknya ampunan dan rahmat. Do'a kebaikan untuknya lebih baik daripada hal lainnya, berdasar ucapan Nabi shallallahu ‘alaihi wasallam yang diriwayatkan oleh Abu Hurairah radhiyallahu ‘anhu, “Apabila seseorang meninggal, terputuslah amalannya, terkecuali tiga hal: sedekah jariyah, ilmu yang bermanfaat, dan anak shalih yang mendoakan kebaikan untuknya.” Ataupun jika tetap disembelihkan seekor kambing atau sebagainya, bisa diniatkan sedekah bagi si mayit, demikian lebih baik.

Comments

Popular posts from this blog

Apakah Boleh, Aqiqah Menggunakan Ayam ?

Menilik Makna Selapanan

Sate Komoh Aqiqah Nurul Hayat, Selalu Bikin Nagih !